09.41

Perempuan Perkasa di Hari Ibu

Tuban - Tak semua perempuan di Indonesia beruntung menjalani hidup. Banyak perempuan yang harus bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Diantara perempuan yang belum beruntung adalah Kastini (42) warga Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban.

Ibu dari 7 anak dan nenek satu cucu ini setiap harinya harus mengayuh becak. 20 tahun pekerjaan yang akrab dengan kaum laki-laki ini dia lakukan. Dia melakukan pekerjaan tersebut karena penghasilan suaminya sebagai sopir truk tidak bisa mencukupi.

Saking sederhananya, dia pun tinggal di rumah berukuran 5 x 7 meter di sebuah gang sempit belakang Pasar Kambing. Dia tinggal bersama 6 anaknya.

"Keadaan saya memang seperti ini, maklum Pak saya hanya tukang becak," ungkapnya kepada detiksurabaya.com sebelum berangkat mengayuh becaknya, Senin (22/12/2008).

Meski bekerja sebagai tukang becak, kewajibannya sebagai ibu rumah tangga tetap dilakukan. Seperti ibu pada umumnya, Kastini tetap memasak, mencuci dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Mengecek kondisi becaknya pun selalu dia lakukan sebelum berangkat. Jika ban becaknya bocor, dia memompa bannya sendiri.

"Kalau tidak begitu, nasib anak-anak saya bagaimana. Kami tidak berani boros," tuturnya.

Sementara sehari-hari dia mangkal di parkir bus peziarah Sunang Bonang Kecamatan Kota Tuban. Jika peziarah ramai, dia bisa meraup uang Rp 25 ribu. Namun jika sepi peziarah dia hanya mendapat Rp 5.000.

"Kadang saya tidak dapat uang sama sekali. Tapi namanya usaha kadang dapat dan kadang tidak," ungkapnya.

Saat disinggung tentang Hari Ibu yang jatuh hari ini, perempuan yang lulus SD ini mengaku dia tidak pernah tahu. "Saya tidak pernah tahu apa itu hari Ibu, saya cuman diberitahu anak saya kalau ada peringatan hari ibu," tuturnya.(fat/fat)

sumber:detik..com

marilah kita hormati dan hargai wanita, terutama wanita yang telah melahirkan kita. pantaskah kita menyakiti hatinya??

0 komentar: